DAKWAH
Dakwah (ajakan) adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak
dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah sesuai dengan garis aqidah, syari'at dan akhlak Islam. Kata dakwah merupakan masdar (kata benda) dari kata kerja da'a yad'u yang berarti panggilan, seruan atau
ajakan.
Kata dakwah sering dirangkaikan dengan kata "Ilmu" dan kata "Islam", sehingga
menjadi "Ilmu dakwah" dan Ilmu Islam" atau ad-dakwah al-Islamiyah.
Metode Dakwah
Metode atau cara dakwah juga
tergambar dalam ayat di atas, yakni dalam QS. An-Nahl:125, yaitu
dengan (1) hikmah, (2) pelajaran yang baik, dan (3) bantahlah
(argumentasi) yang lebih baik.
Dari ayat ini kemudian para ulama memberikan tafsiran dan pengembangan tentang metode dakwah sebagai berikut:
1. Dakwah Fardiah
Dakwah Fardiyah adalah dakwah yang dilaksanakan oleh pribadi-pribadi kaum Muslim dengan cara komunikasi antarpribadi, one to one, seseorang kepada orang lain (satu orang), atau seseoreang kepada beberapa orang dalam jumlah yang kecil dan terbatas.
Biasanya dakwah fardiah terjadi tanpa persiapan. Termasuk kategori dakwah seperti ini adalah menasihati teman sekerja, teguran, ajakan shalat, mencegah teman berbuat buruk, memberikan pemahaman tentang Islam kepada seseorang, dll.
2. Dakwah Ammah
Dakwah Ammah adalah metode dakwah yang umum dilakukan oleh seorang juru dakwah, ustadz, atau ulama. Biasanya berupa komunikasi lisan (pidato, ceramah, tausiyah, khotbah) yang ditujukan kepada orang banyak.
3. Dakwah Bil Lisan
Dakwah Bil Lisan yaitu metode dakwah melalui perkataan atau komunikasi lisan (speaking), seperti ceramah, khotbah, atau dialog.
4. Dakwah Bil Hal
Dakwah Bil Hal disebut juga Dakwah Bil Qudwah, yaitu metode dakwah melalui sikap, perbuatan, contoh, atau keteladanan, misalnya segera mendirikan sholat begitu terdengar adzan, membantu kaum dhuafa atau fakir-miskin, mendanai pembangunan masjid atau membantu kegiatan dakwah, mendamaikan orang yang bermusuhan, bersikap Islami, dll.
5. Dakwah Bit Tadwin
Dakwah Bit Tadwin disebut juga dakwah bil qolam dan dakwah bil kitabah, yaitu metode dakwah melalui tulisan, seperti menulis artikel, buku, menulis di blog, status di media sosial, dll.
6. Dakwah bil Hikmah
Dakwah bil hikmah artinya dakwah dengan bijak, persuasif, dan sesuai dengan kondisi atau keadaan objek dakwah (mad'u). Dakwah bil Hikmah merangkum semua metode dakwah sebelumnya. Dakwah Bil Hikmah bisa dipahami sebagai dakwah yang sesuai dengan tuntutan zaman, tuntutan kebutuhan, atau sesuai dengan situasi dan kondisi sehingga efektif.
Dari ayat ini kemudian para ulama memberikan tafsiran dan pengembangan tentang metode dakwah sebagai berikut:
1. Dakwah Fardiah
Dakwah Fardiyah adalah dakwah yang dilaksanakan oleh pribadi-pribadi kaum Muslim dengan cara komunikasi antarpribadi, one to one, seseorang kepada orang lain (satu orang), atau seseoreang kepada beberapa orang dalam jumlah yang kecil dan terbatas.
Biasanya dakwah fardiah terjadi tanpa persiapan. Termasuk kategori dakwah seperti ini adalah menasihati teman sekerja, teguran, ajakan shalat, mencegah teman berbuat buruk, memberikan pemahaman tentang Islam kepada seseorang, dll.
2. Dakwah Ammah
Dakwah Ammah adalah metode dakwah yang umum dilakukan oleh seorang juru dakwah, ustadz, atau ulama. Biasanya berupa komunikasi lisan (pidato, ceramah, tausiyah, khotbah) yang ditujukan kepada orang banyak.
3. Dakwah Bil Lisan
Dakwah Bil Lisan yaitu metode dakwah melalui perkataan atau komunikasi lisan (speaking), seperti ceramah, khotbah, atau dialog.
4. Dakwah Bil Hal
Dakwah Bil Hal disebut juga Dakwah Bil Qudwah, yaitu metode dakwah melalui sikap, perbuatan, contoh, atau keteladanan, misalnya segera mendirikan sholat begitu terdengar adzan, membantu kaum dhuafa atau fakir-miskin, mendanai pembangunan masjid atau membantu kegiatan dakwah, mendamaikan orang yang bermusuhan, bersikap Islami, dll.
5. Dakwah Bit Tadwin
Dakwah Bit Tadwin disebut juga dakwah bil qolam dan dakwah bil kitabah, yaitu metode dakwah melalui tulisan, seperti menulis artikel, buku, menulis di blog, status di media sosial, dll.
6. Dakwah bil Hikmah
Dakwah bil hikmah artinya dakwah dengan bijak, persuasif, dan sesuai dengan kondisi atau keadaan objek dakwah (mad'u). Dakwah bil Hikmah merangkum semua metode dakwah sebelumnya. Dakwah Bil Hikmah bisa dipahami sebagai dakwah yang sesuai dengan tuntutan zaman, tuntutan kebutuhan, atau sesuai dengan situasi dan kondisi sehingga efektif.
MACAM DAKWAH
Pertama : dakwah kepada
seluruh umat manusia.
Kedua : dakwah kepada sesama
kaum muslimin
Ketiga : dakwah diantara
personil kaum muslimin satu sama lain.
Unsur – unsur dakwah
yaitu komponen –
komponen yang harus ada dalam setiap kegiatan dakwah. Unsur – unsur dakwah
terdiri dari da`i (pelaku dakwah), mad`u (objek/mitra dakwah), maddah (materi
dakwah), washilah (media dakwah), thariqah (metode), logistik dan atsar (efek
dakwah).
Makna dakwah
Dakwah ibarat bolam (bola lampu)
kehidupan, yang memberikan cahaya dan menerangi jalan kehidupan yang lebih
baik, dari kegelapan menuju terang benderang, dari keserakahan menuju
kedermawanan. dakwah merupakan bagian yang cukup terpenting dalam bagi umat
saat ini tatkala manusia dilanda kegersangan spiritual, rapuhnya akhlak,
maraknya korupsi, kolusi dan manipulasi, ketimpangan sosial, kerusuhan,
kecurangan dan sederet tindakan-tindakan lainnya. Jelas bahwa dakwah merupakan
seruan atau ajakan kepada keinsafan, atau usaha mengubah situasi yang buruk
kepada situasi yang lebih baik dan sempurna.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :
وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ ۚ هُوَ
اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ ۚ مِلَّةَ
أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ ۚ هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِنْ قَبْلُ وَفِي هَٰذَا
لِيَكُونَ الرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ ۚ
فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ
مَوْلَاكُمْ ۖ فَنِعْمَ الْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ النَّصِيرُ (الحج : 78)
Artinya : “Dan berjihadlah kamu pada
jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia
sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan.
(Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian
orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya
Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas
segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah
kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung
dan sebaik-baik Penolong.” (Al-Hajj [22] : 78).
DAKWAH SEBAGAI SARANA IBADAH.
TUJUAN
DAKWAH
untuk menyebarkan agama islam kepada
manusia sehingga meratalah islam sebagai Rahmatan lil’alamiin
untuk Melestarikan nilai-nilai Islam
dari generasi ke generasi kaum muslimin berikutnya, sehingga keberlangsungan
ajaran Islam beserta pemeluknya dari generasi berikutnya tidak terputus.
untuk mengingatkan manusia untuk selalu
beribadah dan memperbaiki diri
untuk Menyerukan kepada orang non-muslim
untuk masuk Islam.
Keutamaan dari dakwah
1. Dakwah Adalah Muhimmatur Rusul (Tugas
Utama Para Rasul ‘Aliahimussalam)
2. Dakwah adalah Ahsanul A’mal (Amal
yang terbaik)
3. Para Da’i Akan Memperoleh Balasan
Yang Besar Dan Berlipat Ganda (Al-Hushulu ‘Ala Al-Ajri Al-‘Adzim)
4. Dakwah Dapat Menyelamatkan Kita Dari
Adzab Allah ( An-Najatu Minal ‘Adzab )
5. Dakwah Adalah Jalan Menuju Khairu
Ummah ( Umat Terbaik)
KEADAAN MASYARAKAT SEBELUM ADANYA DAKWAH
· Karena manusia pada hakikatnya pelupa,
maka manusia akan tetap dalam kebodohan terhadap akhlak dan moralitas
sebagaimana yang terjadi pada zaman jahiliyyah bila hidup tanpa dakwah.
·
Manusia tidak akan dapat memenuhi
kebutuhan spiritualnya.
·
Cahaya hati manusia selalu dalam keadaan
redup(gelap).
· Akal tidak akan dipandu oleh
pengetahuan-pengetahuan agama (syari’at Islam), sehingga perilakunya cenderung
mengikuti akal dan hawa nafsu.
· Eksistensi Tuhan tidak akan dikenal oleh
manusia,karena melalui dakwah para utusan-Nya lah eksistensi Tuhan ada.
·
Potensi baik pada manusia yang Allah
anugrahkan tidak akan termaksimalkan, malah potensi keburukan lah yang akan
lebih menguasai, karena akal dan nafsu lah yang membimbingnya.
KEADAAN MASYARAKAT SETELAH ADANYA DAKWAH(manfaat)
·
Menumbuh kembangkan sumber daya insani
menuju masyarakat muslim utama.
·
Memperkuat ukhuwah islamiyah di kalangan
umat islam dengan sikap ta’awun, tawashub, dan tasamuh.
·
Meningkatkan kesadaran serta semangat
beribadah dan beramal shaleh.
·
Meningkatkan mutu kehidupan ekonomi
masyarakat.
·
Membuka hati kaum muslimin.
·
Menyadarkan seseorang untuk selalu berbuat
kebajikan.
·
Umat manusia berlomba-lomba menengakkan
kebenaran dan mencegah kemungkaran yang meliputi segala kemaksiatan baik yang
dilakukan oleh pribad maupun kelompok.