Saya lahir dan dibesarkan di sebuah Kota Kecil yang bernama Kota Klaten, kota yang terletak di antara dua kota besar yakni Solo dan Yogyakarta. Meski sudah memasuki tahun 2016 masih saja banyak yang belum tahu tentang Kota ini. Terkadang pertanyaan muncul dari teman-teman saya di Kuliah, “Klaten ada dimana sih?” “Masuk Jawa Tengah apa Yogyakarta?” “Ada apa di sana?” “Apa menariknya tinggal di Klaten?” malah yang mereka tau dari KLATEN hanya Umbul Ponggok saja.
Pertanyaan-pertanyaan diatas membuat saya “JIJIK“. mereka Tau jogja dan solo tapi tidak tau klaten?? Astagfirullah. buka mata napa bro
Nah,disini saya akan membahas Tentang apa menariknya Kota Klaten dan apasaja yang ada di Klaten, Buka Mata lebar lebar Bos..
1. Tak Banyak yang Tahu Lho Kalau Ternyata Klaten Itu Surganya Mata Air.
Salah satu tempat terbaik dari sumber mata air di Klaten adalah Umbul Ponggok. Siapa yang tidak mengenal Umbul Ponggok dengan keindahan alam di bawahnya dengan beragam ikan serta berbatuan mirip karang bak di pemandangan bawah laut. Dan hanya diKlaten tepatnya di Umbul Ponggok lah kalian bisa seperti itu.
Terlebih lagi sering digunakan untuk belajar snorkelling atau menyelam. Di sini kita juga bisa melakukan kegiatan gokil lainnya seperti foto dengan berbagai pose karena memang sering digunakan sebagai tempat pemotretan di dalam air.
Tak hanya umbul ponggok yang bersumber dari mata air alami masih ada sederetan umbul yang bisa kamu nikmati seperti Umbul Cokro Tulung, Umbul Trito mulyani, Umbul Trito mulyono dan Umbul Manten. Gara-gara Klaten surganya mata air, membuat salah satu perusahaan besar minuman bermineral dalam kemasan mengambil air dari sana — tepatnya di Mata Air Sigedang. Tuh, banyak kota di Indonesia yang bergantung pada Klaten untuk air mineral mereka.
2. Bukan Cuma Air Mineral. Klaten Juga Menyumbang Bahan Pangan Untuk Kota-kota Lainnya di Indonesia
Luas lahan pertanian Kabupaten Klaten mencapai lebih dari 65% dari total wilayahnya. Lahan yang subur di bawah gunung merapi, kecukupan irigasi serta dukungan dari pemerintah daerah maupun pusat membuat produktivitas pertanian Klaten tinggi.
Pada tahun 2009-2014 saja produksi beras di Klaten surplus melebih kebutuhan masyarakat, jadi jangan heran jika pertanian masih menjadi sendi perekonomian Kabupaten ini.
Salah satu jenis beras dari Klaten lebih tepatnya di daerah Delanggu yang terkenal seantero Nusantarayakni Rojolele. Rojolele terkenal karena pulen, empuk dan tentu mengenyangkan, bahkan saat ini sedang dikembangkan varietas Rojolele melalui teknologi radiasi yang merupakan hasil kerja sama dengan Batan.
3. Museum Gula Satu-Satunya di Asia Tenggara Hanya Ada di Klaten!
Tahukah kamu kalau museum yang berisikan proses pembuatan gula satu-satunya di Asia Tenggara ada di Klaten? Museum Gula ini masih satu kawasan dengan PG Gondang Winangun dan menjadi lokasi wisata yang menarik.
Museum itu mengajarkan bagaimana gula diperoleh dari perkebunan tebu hingga masuk mesin penggiling. Di sana kita masih dapat menjumpai lokomotif tua, miniatur gilingan tebu hingga mesik ketik tempo dulu.
Asyiknya lagi kita bisa menikmati asli manisnya gula PG Gondang Winangun dengan memesan Kopi maupun Teh di D’Gonba Resto (Banaran) yang juga masih satu kawasan.
4. Jangan Dikira Klaten Nggak Punya Apa-Apa. Jarang Lho Daerah di Indonesia yang Punya Candi Hindu Sekaligus Buddha!
Jika akan berkunjung ke Candi Prambanan pastinya akan memasuki gerbang yang berada di wilayah Kabupaten Klaten terlebih dulu. Dan Asal Kalian TAU PRAMBANAN itu Sebenarnya MIlik KOta KLATEN yang diminta Jogja, Meskipun pemasukan dibagi menjadi dua, tapi hingga saat ini masih banyak perdebatan Candi Prambanan itu termasuk wilayah Klaten atau Yogyakarta.
Lupakan itu sejenak, karena Klaten masih memiliki candi yang nan eksotis lainnya seperti Candi Plaosan.Candi yang bercorak agama Buddha ini memang sedang naik daun, terlebih lagi keindahan candi di kala senja menjadi daya tarik utamanya.
Kawasan Candi Buddha terbesar ke dua setelah Borobudur juga terletak di Klaten lebih tepatnya 800 meter dari utara Candi Prambanan. Candi itu dikenal dengan sebutan Candi Sewu (seribu) walaupun jumlahnya hanya 249 candi. Selain itu masih ada Candi Bubrah, Candi Merak, Candi Karangnongko, Candi Kriyan dan Candi Bekelan yang kurang terekspos.
5. Penduduk Klaten Kaya Budaya Namun Sederhana. Bisa Dilihat dari Lurik, Tenun Khas Kebanggaan Mereka.
Kalau Solo dan Yogyakarta bangga dengan baju batiknya dengan beragam macam motif, Klaten memiliki kain tenun yang khas yakni lurik. Kain lurik sendiri dibuat dari benang katun pilihan yang ditenun secara tradisional dengan menggunakan alat tenun bukan mesin.
Kain lurik ini banyak dikerjakan oleh pengerajin di sekitar Pedan. Corak-corak dari lurik cendurung vertikal memanjang namun saat ini terdapat berbagai motif sebagai bagian dari pengembangan.
Terlebih lagi pemerintah daerah Kabupaten Klaten mengambil kebijakan dengan mewajibkan menggunakan baju dari bahan kain lurik bagi seluruh pegawai di lingkungan pemda Klaten setiap hari Kamis. Kebijakan ini diambil tentunya untuk membangkitkan kembali industri kain lurik yang pernah berjaya sebelum masuknya kain berwarna-warni buatan pabrik dengan harga murah.
6. Sop Ayam Pecok Klaten Juga Masuk Jajaran Kuliner Nusantara yang Menggoyang Lidah.
Siapa sih yang tidak mengenal Sop Ayam Pecok khas Klaten? Salah satu nama warung Sop Ayam ini pun sudah memiliki berbagai cabang di berbagai kota di Indonesia. Ada bermacam-macam jenis sop ayam yang ditawarkan seperti sop ayam campur (biasa) dan pisah mulai bagian daging, kulit, uritan, cakar, hati, ampela, sayap, kepala, leher, brutu dan dada.
Sop Ayam ini hampir mirip dengan soto namun tidak terdapat bumbu jahe. Kuahnya bening karena tidak menggunakan santan. Sop Ayam ini menggunakan ayam kampung sebagai kaldunya. Cita rasanya yang sangat gurih benar-benar memanjajakan lidah bagi yang menikmatinya. Ditambah lagi dengan makanan pendampingnya yang tersedia seperti tempe, tahu dan perkedelnya sehingga semakin enak menyantapnya. Ojo Ngiler,, hhh
7. Meski Wilayahnya Kecil, Klaten Sering Digunakan Sebagai Tempat Syuting Film Nasional Lho!
Apakah kamu tahu film Soekarno besutan sutradara handal Hanung Bramantyo? Film yang menggunakan figuran kurang lebih 3000 orang ini telah menjalani syutingnya sebanyak 40% dikerjakan di Kabupaten Klaten dengan mengambil tempat di Pabrik Gula Gondang Winangun.
Hanung mengubah pabrik gula itu layaknya Hollywood-nya film ini. Di sana telah dijadikan set sebagai rumahnya Hatta, Syahrir dan rumah pegangsaan. Tentunya menjadi kebanggan tersendiri bagi Anak KLATEN jika pengambilan gambar mengenai sosok Soekarno banyak di lakukan di Klaten.
Film Nasional yang syuting di Klaten tidak hanya Film Soekarno, masih ada Soegija, Java Heat, Sang Kyai serta Habibie & Ainun.
8. Klaten Juga Banyak Melahirkan Tokoh-Tokoh Epik Indonesia.
Jika ada permasalahan mengenai tindak kekerasan pada anak di Indonesia dan menjadi perhatian nasional maka bersiap-siaplah berhadapan dengan Kak Seto. Memang Kak Seto ini dikenal sebagai permerhati masalah anak dan menangani berbagai permasalahan anak Indonesia. Siapa sangka tokoh yang dikenal lewat lagu “Si Komo” ini merupakan Orang Klaten.
Tak hanya Kak Seto saja, tapi masih ada Hidayat Nur Wahid yang merupakan wakil Ketua MPR RI (2014-2019), Alm. Suhardi Mantan Ketua Umum Gerindra, Mantan pemain Bulutangkis ganda campuran yang pernah berpasangan dengan Lyana Natsir yaitu Nova Widianto, Aktris Renata Kusmanto. Terakhir ada Soeripto yang mendesaian uang kertas 500 rupiah keluaran 1988.
Cukup sekian dari saya, Monggo mampir Klaten.